Perkembangan islam di Sulawesi
Hubungan dagang antar pulau di Indonesia menjadi salah satu media
dakwah Islamiyah pada masa awal pertumbuhan dan perkembangan Islam. Pada
abad ke-16 pelabuhan Gresik mempunyai arti sangat penting dalam
perdagangan dan penyebaran agama Islam. Banyak pedagang dari luar Jawa,
seperti dari Maluku (ternate, Hitu), Kalimantan, Sulawesi, dan lain-lain
datang ke Gresik untuk berdagang dan belajar agama Islam di pesantren
Sunan Giri. Setelah kembali ke daerahnya,
mereka berusaha menyebarkan agama Islam disertai para santri yang
sengaja dikirim secara khusus oleh Sunan Giri. Diantara mereka adalah
para pedagang dari Makasar dan Bugis. Maka masuklah agama Islam ke
Sulawesi yang diterima oleh para penduduk pantai tempat aktivitas
perdagangan berlangsung.
Agama Islam masuk ke Sulawesi sejak abad ke-16, sejak masa kekuasaan Sombayya Ri Gowa I Mangngarrangi Daeng Mangrabia Karaeng Lakiung Sultan Alauddin Awalul Islam raja
Gowa ke-14. tetapi baru mengalami perkembangan pesat pada abad ke-17
setelah raja-raja Gowa dan Tallo menyatakan diri masuk Islam. Islam
dinyatakan resmi sebagai agama kerajaan Gowa pada tanggal 9 Jumadil Awal 1051 H / 20 September 1605 M. Raja Gowa yang pertama masuk Islam ialah Daeng Manrabia
yang berganti nama Sultan Alauddin Awwalul Islam, sedang Raja Tallo
yang pertama masuk Islam bergelar Sultan Abdullah. Di antara para
muballigh yang banyak berjasa dalam menyebarkan dan mengembangkan agama
Islam di Sulawesi, antara lain:- Katib Tunggal,
- Datuk Ri Bandang,
- Datuk Patimang,
- Datuk Ri Tiro, dan
- Syekh Yusuf Tajul Khalwati Tuanta Samalaka
Pelaut-pelaut Bugis berlayar menjelajah seluruh Indonesia sampai ke Aceh. Di antara mereka adalah pembesar Bugis bernama Daeng mansur yang di Aceh lebih dikenal dengan panggilan Tengku di Bugis. Salah seorang puterinya bernama Puteri Sendi. Ia dikawinkan dengan Sultan Iskandar Muda, raja besar Aceh. Sejak itu hubungan antara Aceh – Bugis sangat erat, sehingga banyak pengaruh budaya Aceh di Bugis. Tampaknya hubungan perdagangan yang diperkuat dengan hubungan kekerabatan yang berdasarkan agama Islam itu telah memperkokoh hubungan persatuan antara penduduk di seluruh wilayah Indonesia.
Disusun oleh : Haura, Gebrina, Dinna, Dini, Putri, Rima. dari berbagai sumber
sumber : https://rahempty.wordpress.com/2012/09/28/sejarah-perkembangan-islam-di-sulawesi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar