Minggu, 23 November 2014

Artikel



   

DAMPAK BULLYING TERHADAP PERKEMBANGAN REMAJA.


a. Bullying menurut para ahli
"Bullying itu adalah kekerasan mental dan fisik jangka panjang yang dilakukan oleh individu atau sekelompok orang dan ditujukan pada seseorang yang tidak mampu membela dirinya sendiri sehingga kami paham jika pengalaman semacam itu dapat meninggalkan 'luka' pada si korban," ungkap peneliti Thormod Idsoe dari Universitiy of Stavanger (UiS) dan Bergen's Center for Crisis Psychology.
Definisi Bullying menurut PeKA (Peduli Karakter Anak) adalah penggunaan agresi dengan tujuan untuk menyakiti orang lain baik secara fisik maupun mental. Bullying dapat berupa tindakan fisik, verbal, emosional dan juga seksual. (http://nsholihat.wordpress.com/2012/08/08/bullying-oh-bullying/)
Bullying terjadi ketika seseorang merasa teraniaya, takut, terintimidasi, oleh tindakan seseorang baik secara verbal, fisik atau mental. Ia takut bila perilaku tersebut akan terjadi lagi, dan ia merasa tak berdaya mencegahnya. (Andrew Mellor, antibullying network, univ. of edinburgh, scotland).
Ø  Dampak bullying bagi pelaku:
Sanders (2003; dalam Anesty, 2009) National Youth Violence Prevention mengemukakan bahwa pada umumnya, para pelaku ini memiliki rasa percaya diri yang tinggi dengan harga diri yang tinggi pula, cenderung bersifat agresif dengan perilaku yang pro terhadap kekerasan, tipikal orang berwatak keras, mudah marah dan impulsif, toleransi yang rendah terhadap frustasi. Para pelaku bullying ini memiliki kebutuhan kuat untuk mendominasi orang lain dan kurang berempati terhadap targetnya.)

Ø  Dampak bullying  bagi korban:
Hasil studi yang dilakukan National Youth Violence Prevention Resource Center Sanders (2003; dalam Anesty, 2009) menunjukkan bahwa bullying dapat membuat remaja merasa cemas dan ketakutan, mempengaruhi konsentrasi belajar di sekolah dan menuntun mereka untuk menghindari sekolah. Bila bullying berlanjut dalam jangka waktu yang lama, dapat mempengaruhi self-esteem siswa, meningkatkan isolasi sosial, memunculkan perilaku menarik diri, menjadikan remaja rentan terhadap stress dan depreasi, serta rasa tidak aman. Dalam kasus yang lebih ekstrim, bullying dapat mengakibatkan remaja berbuat nekat, bahkan bisa membunuh atau melakukan bunuh diri (commited suicide).
Ø  Dampak bagi siswa yang menyaksikan bullying:
penelitian- penelitian yang dilakukan baik di dalam maupun luar negeri menunjukkan bahwa bullying mengakibatkan dampak-dampak negatif sebagai berikut:
1.      Gangguan psikologis, misalnya rasa cemas berlebihan, kesepian (Rigby K. 2003).
2.      Konsep diri sosial korban bullying menjadi lebih negatif karena korban merasa tidak diterima oleh teman-temannya, selain itu dirinya juga mempunyai pengalaman gagal yang terus-menerus dalam membina pertemanan, yaitu di bully oleh teman dekatnya sendiri (Ratna Djuwita, dkk , 2005).
3.      Korban bullying merasakan stress, depresi, benci terhadap pelaku, dendam, ingin keluar sekolah, merana, malu, tertekan, terancam, bahkan ada yang menyilet-nyilet tangannya (Ratna Djuwita, dkk , 2005).
4.      Membenci lingkungan sosialnya, enggan ke sekolah (Forero et all.1999).
5.      Keinginan untuk bunuh diri (Kaltiala-Heino, 1999).
6.      Kesulitan konsentrasi; rasa takut berkepanjangan dan depresi (Bond, 2001).
7.      Cenderung kurang empatik dan mengarah ke psikotis (Banks R., 1993).
8.      Pelaku bullying yang kronis akan membawa perilaku itu sampai dewasa, akan berpengaruh negatif pada kemampuan mereka untuk membangun dan memelihara hubungan baik dengan orang lain.
9.      Korban akan merasa rendah diri, tidak berharga (Rigby, K, 1999).
10.  Gangguan pada kesehatan fisik: sakit kepala, sakit tenggorokan, flu, batuk- batuk, gatal-gatal, sakit dada, bibir pecah-pecah .
  Pengertian umum Bullying
11.  Bullying adalah gangguan, ‘ancaman’ , perlakuan tidak sopan dari seseorang yang menganggap dirinya lebih kuat(pelaku) kepada seseorang yang dianggapnya lemah(korban). Gangguan ini bisa bersifat psikis, fisik, atau bahkan keduanya. Bulyling ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman yang dirasakan oleh korban yang dilakukan oleh pelaku. Biasanya kejadian ini berlangsung lama bahkan sampai menahun. Selain perasaan diatas para korban juga akan merasa tidak senang atau kesal, malu, kecewa, dengan kejadian yang menimpah mereka. Tapi biasanya korban tidak punya daya untuk melawan, juga tidak mempunyai keberanian untuk melaporkan kejadian tersebut. Kejadian bullying sangat sering terjadi di area sekolah.
12.  ‘Berikut adalah contoh tindakan yang termasuk dalam kategori bullying :
13.  1.      Menyisihkan seseorang dari pergaulan,
14.  2.      Menyebarkan gosip, membuat julukan bersifat ejekan,
15.  3.      Mengerjai seseorang untuk mempermalukannya,
16.  4.      Mengintimidasi atau mengancam korban,
17.  5.      Melukai secara fisik,
18.  6.      Melakukan pemalakan.’
20.              Menurut Dan Olweus, penulis dari Bullying at school, bullying dapat dibagi menjadi 2 :
21.  ·         Direct bullying yaitu mengintimidasi secara fisik,verbal
22.  ·         Indirect bullying yaitu mengisolasi secara social
Bentuk dan modus bullying:
23.  1.      Fisik berupa tendangan, pukulan, tamparan, meludahi, merusak, menelanjangi, menjemur, dll, yang merugikan korban secara fisik.
24.  2.      Verbal berupa mencaci maki, mengejek atau member julukan, mencela, mengancam, dll.
25.  3.      Psikis berupa pelecehan seksual, memfitnah, menghina, menyebarkan gosip, mengucilkan, dll, yang dapat merugikan korban secara mental atau perasaan.
Dampak bullying bagi korban :
26.  1.      Stres atau depresi
27.  2.      Berkurangnya kepercayaan diri
28.  3.      Pendiam
29.  4.      Menurunnya nilai akademik
30.  5.      Merasa terkucilkan dalam pergaulan
31.  6.      Menjadi beban pikiran atau bahkan mencoba untuk bunuh diri
32.  Sebagai catatan kejadian bullying tidak hanya terjadi antar sesama siswa, senior-junior, tapi juga biasa terjadi guru-siswa. Dalam hal ini biasanya siswa merasa dipermalukan dihadapan teman-temannya ataupun dihadapan guru-gurunya karena berulang kali mendapat pemanggilan kepala sekolah, guru, ataupun pegawai tata usaha jika siswa tersebut menunggak iuran sekolah.
33.  Dalam kasus lain menjadi hal yang tidak mungkin apabila korban bully akan menjadi pelaku bully pada anak lain untuk merasa puas dan membalaskan dendam.
Hal-hal yang dapat dicermati dalam kasus bullying:
34.  -          Tanda-tanda anak yang menjadi korban bullying:
35.  ·         Timbulnya keluhan atau perubahan tingkah laku atau emosi anak karena depresi yang ia alami sebagai korban bullying
36.  ·         Adanya masukan laporan dari teman ataupun guru mengenai kejadian bullying yang di alami anak tersebut.
37.  -          tanda-tanda anak sebagai pelaku :
38.  ·         anak menjadi agresif khususnya pada anak lain yang lebih muda usianya
39.  ·         anak tidak memperlihatkan emosi negatifnya pada anak yang lebih tua tapi sebenarnya anak itu memiliki perasaan yang tidak senang.
40.  ·         Ketika bersama orang tua sesekali anak bertindak agresif.
41.  ·         Adanya laporan dari berbagai pihak ketika ia melakukan tindakan agresis.
42.  ·         Anak yang pernah menjadi korban bully bisa jadi akan menjadi akan pelaku bully.
43.   
     Solusi terhadap kasus bullying
44.  Untuk orang tua :
45.  1.      Satukan pemikiran antara suami dan istri untuk menangani masalah yang terjadi pada anak.
46.  2.      Kenali dan perdalam karakter anak agar dapat mengantisipasi bermacam potensi pengintimidasian yang mungkin dapat menimpah anak.
47.  3.      Menjalin komunikasi dengan anak, supaya anak merasa nyaman menceritakan berbagai hal yang terjadi disekolah kepada orang tuanya.
48.  4.      Jangan mudah ikut campur tapi orang tua harus membiasakan timbulnya rasa keberanian dan percaya diri pada anak untuk menyelesaikan urusannya sendiri.
49.  5.      Jika sudah perlu dalam situasi yang tepat orang tua dapat ikut campur untuk menyelesaikan masalah anaknya.
50.  6.      Bicaralah dengan orang yang tepat
51.  7.      Jangan turuti jika anak meminta untuk pindah sekolah karena itu akan mengajarkan kepada anak untuk lari dari masalah.
52.  Untuk para guru :
53.  1.      Sebisa mungkin mendapatkan kejelasan informasi mengenai apa yang terjadi.
54.  2.      Bantu siswa menyelesaikan masalahnya jangan menyalahkan siswa tersebut.
55.  3.      Jika perlu mintalah bantuan guru BP atau ahli professional untuk mengembalikan kondisi korban kesemula.
Pencegahan untuk anak supaya tidak menjadi korban bullying :
56.  1.      Jadikan anak mempunyai kemampuan untuk membela dirinya sendiri dapat berupa pertahanan fisik : bela diri, kemampuan motorik yang baik dan kesehatan yang prima. Ertahanan psikis mempunyai : rasa percaya diri, keberanian akal sehat, dan menganalisis sederhana, juga mampu menyelesaikan permasalahannya.
57.  2.      Bekali anak supaya mempunyai kemampuan menghadapi berbagai kondisi yang tidak menyenangkan.
58.  3.      Jika kejadian bullying tetap terjadi sebisanya beritahukan kepada anak dimana tempat untuk memintai pertolongan atau melaporkan tindakan bullying yang dia alami.
59.  4.      Sebisa mungkin anak mempunyai kemampuan bersosialisasi yang baik.
60.  5.      Sekolah dapat meniadakan perlakuan bullying.
Penanganan untuk anak yang menjadi pelaku bullying :
61.  1.      Mulai ajak anak bicara tentang apa yang ia lakukan
62.  2.      Segera cari penyebab anak melakukan hal tersebut
63.  3.      Jangan menghakimi anak sebaliknya kita harus memposisikan diri untuk menolongnya
Contoh kasus Bullying:
64.  ‘Tentu kita masih ingat kasus yang terjadi pada STPDN /IPDN yang sampai menelan korban jiwa. Dan entah sudah berapa ratus dan mungkin bahkan ribuan dan jutaan orang yang pernah mengecap pendidikan di STPDN/IPDN yang rusak mental dan jiwanya karena telah di Bullying oleh seniornya dan pada akhirnya sebagai pembalasan mereka kembali melakukan hal yang sama seperti kakak seniornya, melakukan Bullying. Dan itu akan terus terjadi secara turun temurun dan lembaga pendidikan yang notabene nya adalah pencetak Pejabat.’
Tanggapan / Komentar : Setuju dengan apa yang ditampilkan diatas. Karena kita harus menjahui bullying.
Saran                       :Sebaiknya kita menjaga tali persaudaraan dengan sesama teman. Dan kita tidak boleh membeda - bedakan teman, kita harus menganggap sama semua teman.
Sumber : 

http://health.kompas.com/read/2010/09/27/06563262/Bullying.di.Sekolah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar